Kamis, 08 Oktober 2009

Makanan khas Jawa Tengah

Senjata khas Jawa Tengah

KERIS JAWA
Keris dikalangan masyarakat di jawa dilambangkan sebagai symbol “ Kejantanan “ dan terkadang apabila karena suatu sebab pengantin prianya berhalangan hadir dalam upacara temu pengantin, maka ia diwakili sebilah keris. Keris merupakan lambang pusaka. Di kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka unggulan keraton merupakan kepercayaan terbesar pada hari satu sura.
Keris pusaka atau tombak pusaka merupakan unggulan itu keampuhannya bukan saja karena dibuat dari unsure besi baja, besi, nikel, bahkan dicampur dengan unsure batu meteorid yang jatuh dari angkasa sehingga kokoh kuat, tetapi cara pembuatannya disertai dengan iringan doa kepada sang maha pencipta alam ( Allah SWT ) dengan duatu apaya spiritual oleh sang empu. Sehingga kekuatan spiritual sang maha pencipta alam itu pun dipercayai orang sebagai kekuatan magis atau mengandung tuah sehingga dapat mempengaruhi pihak lawan menjadi ketakutan kepada pemakai senjata pusaka itu.

Pariwisata Jawa Tengah


1. Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.

2. KLENTENG SAM POO KONG (GEDUNG BATU)
Klenteng ini dibangun oleh seorang utusan dari Tiongkok yang bernama Sam Poo Tay Djien dalam lawatannya ke Semarang, sebagai salah satu persinggahan dari rangkaian kunjungannya ke negara-negara Asia. Klenteng ini memberikan inspirasi bagi berkembangnya berbagai legenda mengenai kota Semarang, khususnya kawasan Simongan. Klenteng yang memiliki bentuk sangat indah, perpaduan ornamen Cina yang sangat kental dipadu dengan bentuk atap yang mirip Joglo. Fungsi bangunan selain sebagai tempat suci untuk beribadah juga merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, khususnya pada tahun baru Imlek. Lokasi Klenteng berada di Jl. Simongan, kawasan Gedong Batu Kota Semarang.

3. KETEP PASS
Ketep Pass atau Bukit Ketep, terletak di Desa Ketep Kec. Sawangan Kab. Magelang, berada pada ketinggian 1.200 dpl, luas areal sekitar 8.000 m2, berjarak sekitar 17 km dari Desa Blabak ke arah Timur, 30 km dari Kota Magelang dan 35 Km dari Kota Boyolali (di jalur Solo–Selo–Borobudur). Dari Ketep Pass ini wisatawan dapat menikmati panorama pemandangan Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Tidar, Andong dan Pegunungan Menoreh serta hamparan lahan pertanian. Fasilitas rekreasi yang tersedia untuk wisatawan antara lain berupa: (1) gardu pandang untuk melihat aktifitas puncak Merapi dengan lensa teropong, (2) menonton film tentang riwayat aktivitas merapi di Volcano Theater, (3) mengunjungi museum yang menyajikan data visual tentang kegunungapian dalam bentuk foto-foto dan miniatur gunung Merapi, serta (4) informasi mitigasi bencana gunung berapi, yang mampu mengajak pengunjung secara langsung mengoperasikan peralatan pemantauan dan pendeteksian gejala dan kegiatan vulkanik dengan komputer. Di samping itu, Ketep Pass juga menyediakan areal parkir yang luas, restoran, kios cinderamata, dll.
4. KEPULAUAN KARIMUNJAWA
Karimunjawa, salah satu kecamatan di Kabupaten Jepara merupakan satu-satunya kecamatan di Jawa Tengah yang dipisahkan lautan dengan daratan Jawa yang berjarak 45 mil laut dari ibukota Kabupaten dan 60 mil laut dari ibukota Provinsi. Ia merupakan untaian pulau-pulau kecil yang terdiri dari 27 pulau dengan luas 7.129 ha serta luas perairan 107.225 ha. Nama Karimunjawa konon diambil dari kata Keremun atau samar-samar, maksudnya adalah gugusan pulau ini bila dilihat dari daratan Jawa kelihatan keremun-keremun atau samar-samar. Nama tersebut konon diberikan saat Sunan Nyamplungan datang ke Karimunjawa (orang pertama kali yang datang menginjakkan kaki di daratan karimunjawa). Sunan Nyamplungan adalah salah satu putra Sunan Muria yang hijrah ke Karimunjawa, yang namanya diabadikan dari tempat makamnya yaitu Gunung Nyamplungan di wilayah desa Karimunjawa. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi adalah Pulau Menjangan Kecil, Menjangan Besar, Tanjung Gelam, Legon Lele, Genting, Kembar, Parang, Cemara dan Krakal. Wisata bahari seperti berlayar, selancar air, ski air, berenang, berjemur di pantai pasir putih, berkemah, wisata budaya, pengamatan rusa dan burung serta menyelam/snorkeling. Paket wisata untuk mengunjungi pulau-pulau tersebut dapat menghubungi biro perjalanan di Semarang/Jepara (tour 1 s.d. 7 hari). Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu Festival Durian dan Lomban pada bulan Januari/Maret di Jepara. Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d Oktober setiap tahunnya. Akses dari dan ke Karimunjawa bisa ditempuh baik lewat laut dengan Kapal Kartini dari Perlabuhan Tanjung Mas Semarang dan Dewondaru dari Pantai Jepara ataupun lewat udara dengan pesawat carter.

Kesenian Jawa Tengah

GAMELAN JAWA

Gamelan Jawa merupakan Budaya Hindu yang digubah oleh Sunan Bonang, guna mendorong kecintaan pada kehidupan Transedental (Alam Malakut)"Tombo Ati" adalah salah satu karya Sunan Bonang. Sampai saat ini tembang tersebut masih dinyanyikan dengan nilai ajaran Islam, juga pada pentas-pentas seperti: Pewayangan, hajat Pernikahan dan acara ritual budaya Keraton.



WAYANG KULIT

Kesenian wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk di Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu Jawa. Pertunjukan Kesenian wayang adalah merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa-sisa dari kepercayaan animisme dan dynamisme.
Menurut Kitab Centini, tentang asal-usul wayang Purwa disebutkan bahwa kesenian wayang, mula-mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Mamenang / Kediri. Sektar abad ke 10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan digoreskan di atas daun lontar. Bentuk gambaran wayang tersebut ditiru dari gambaran relief cerita Ramayana pada Candi Penataran di Blitar. Ceritera Ramayana sangat menarik perhatiannya karena Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia, bahkan oleh masyarakat dianggap sebagai penjelmaan atau titisan Batara Wisnu. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu.

KETOPRAK

Ketoprak kalebu salah sawijining kesenian rakyat ing Jawa tengah, ananging ugo bisa tinemu ing Jawa sisih Wetan (Jawa Timur ).Ketoprak wis nyawiji dadi budaya masyarakat Jawa tengah lan biso ngasorake kesenian liyane ,umpamane Srandul, Emprak lan sakliyane. Ketoprak wiwit bebukane awujud dedolanan para priyo ing dusun kang lagi nganaake lelipur sinambi nabuh lesung kanthi irama ana ing waktu wulan purnama ndadari , kasebut Gejog. Ana ing tembe kaering tembang bebarengan ing kampung /dusun kanggo lelipur . Sak teruse ana tambahan gendang, terbang lan suling, mula wiwit saka iku kasebut Ketoprak Lesung, kira-kira kadadeyan ing tahun 1887. Sak banjure ana ing tahun 1909 wiwitan dianaake pagelaran Ketoprak kanthi paripurna/lengkap.
Pagelaran Ketoprak wiwitan kang resmi ing ngarsane masyaraket/umum, yokuwi Ketoprak Wreksotomo, dipandegani dening Ki Wisangkoro, sing mandegani kabeh para pria. Carita kang dipagelarake yoiku : Warso - Warsi, Kendono Gendini, Darmo - Darmi, dlan sapanunggalane.
Sak wise iku pagelaran Ketoprak sang soyo suwe dadi lan apike lan dadi klangenane masyarakat, utamane ing tlatah Yogyakarta. Ing kadadeyan sak wise Pagelaran Ketoprak dadi pepak anggone carita lan ugo kaering gamelan . Anane gegayutan karo pagelaran "teater" para narapraja ,

Sekilas tentang Jawa Tengah

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.
Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.